Mikrodermabrasi adalah sebuah terapi khusus untuk melakukan exfoliation (pengelupasan) dengan menggunakan kristal-kristal mikro, yang bertujuan untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, serta mendorong agar produksi sel kulit baru bisa menjadi lebih cepat.
Melakukan mikrodermabrasi nantinya juga akan bisa merangsang peningkatan produksi kolagen. Terapi ini dapat menjadikan tekstur kulit menjadi terasa lebih halus, serta mengurangi tampilnya garis-garis halus pada kulit.
Hanya saja, untuk memperbaiki pori-pori kulit dengan metode mikrodemabrasi ini ternyata tidak dapat diterapkan pada setiap orang. Sehingga dapat dikatakan Mikrodermabrasi tidak bisa cocok untuk semua orang.
Walaupun memang memberikan manfaat untuk membuat kulit lebih bercahaya dan indah, akan tetapi terapi mikrodermabrasi tidak boleh diterapkan pada beberapa jenis kulit.
Dimana memang sebagian orang mengalami hasil setelah melakukan mikrodermabrasi yaitu kulitnya menjadi lebih bercahaya dan halus.
Namun, terapi ini pada beberapa jenis kulit lainnya justru menyebabkan timbulnya rasa kasar pada kulit.
Sebelum Anda mengambil keputusan untuk melakukan terapi mikrodermabrasi ini, maka penting kiranya agar mengetahui efek sampingnya terlebih dahulu, serta beberapa hal lainnya.
Manfaat Mikrodermabrasi
Terapi ini tidak hanya dilakukan sekali, namun hingga beberapa kali, tujuan dilakukan mikrodermabrasi adalah agar kulit lebih bercahaya, cerah dan lapisan atas sel kulit mati dibersihkan.
Melakukan mikrodermabrasi juga bisa memberikan hasil berupa keriput di kulit bisa diminimalisir, dan bisa membantu membersihkan bekas-bekas jerawat di kulit.
Mikrodermabrasi bisa menjadi metode untuk menghilangkan jerawat, serta membantu mengatasi lubang bekas jerawat. Seperti halnya melakukan laser jerawat, mikrodermabrasi juga dilakukan oleh tenaga medis.
Mikrodermabrasi dilakukan dengan menggunakan suatu alat khusus. Bahan yang paling utama berupa suatu bubuk organik berbentuk seperti kristal halus. Manfaat lainnya dari melakukan mikro dermabrasi:
Mengatasi Masalah Kulit Bopeng
Melakukan mikrodermabrasi bisa merangsang agar perkembangan sel kulit baru bisa lebih cepat. Manfaat dari perkembangan sel kulit baru adalah untuk meratakan permukaan kulit. Sehingga dengan melakukan terapi ini, bopeng pada kulit bisa secara perlahan menjadi hilang.
Wajah Menjadi Lebih Bersih dan Bersinar
Praktek mikrodermabrasi ini bermanfaat untuk mengangkat pengelupasan kulit mati. Sehingga pada bagian sel kulit yang telah tidak diperlukan oleh wajah, maka akan dibersihkan melalui terapi ini.
Hal ini membuat kulit menjadi terlihat lebih bersih dan bersinar.
Menyamarkan Garis Halus Wajah
Melakukan mikrodermabrasi mampu menyamarkan garis-garis halus pada kulit wajah. Kondisi ini umumnya pada wanita yang telah berusia di atas 38 tahun. Dimana pada umur tesebut kulit sudah mulai mengalami tanda-tanda penuaan secara alami.
Tekstur Kulir Menjadi Lebih Halus
Terapi ini juga berguna untuk membuat tekstur kulit menjadi lebih halus. Namun, terkadang jika mikrodermabrasi dilakukan pada jenis kulit yang tidak cocok, justru bisa menyebabkan kulit menjadi lebih kasar.
Mengangkat Flek Hitam, Komedo, Jerawat, dll
Mikrodermabrasi akan bekerja untuk mengangkat luka pada kulit wajah, termasuk flek hitam, komedo, jerawat dan lainnya.
Merangsang Pembentukkan Kolagen
Proses Mikrodermabrasi akan mendorong pembentukkan serat kolagen dan elastin yang manfaatnya supaya tesktur kulit lebih baik, serta kerutan dan garis-garis halus bisa berkurang dan menghilang.
Efek samping
Penting diingat bahwa pada prakteknya mikrodermabrasi dilakukan dengan metode pengelupasan, sehingga pontensi yang bisa terjadi dari melakukan mikrodermabrasi yaitu kulit menjadi berwarna agak kemerahan, serta kulit menjadi lebih sensitif.
Efek samping yang timbul ini masih dianggap dalam batas yang normal, hanya saja umumnya terapis akan memberikan saran agar Anda menghindari dari sering terkena sinar matahari, setidaknya 48 jam setelah melakukan terapi.
Dengan begitu, dalam periode 48 jam tersebut merupakan waktu untuk sel kulit baru tumbuh dengan cepat.
Agar semakin terlindungi proses pertumbuhan sel kulit baru tesebut, maka disarankan memakai SPF 30 setelah melakukan terapi. Selain itu, hindari memakai riasan selama enam jam setelah melakukan terapi.
Pada praktek mikrodermabrasi yang sudah pernah terjadi, mikrodermabrasi dapat menimbulkan masalah yang lumayan buruk pada beberapa jenis kulit. Dimana dampak atau efek yang parah yaitu timbulnya kemerahan, seringnya terjadi di bagian sekitar mata.
Bahkan pada beberapa kejadian, efek yang ditimbulkan bisa sampai berdarah. Oleh karena itu, hendaknya tidak memakai riasan apapun setelah melakukan mikrodermabrasi, hal ini agar kulit bisa beradaptasi dengan baik.
Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang tidak boleh melakukan mikrodermabrasi yaitu sedang mengalami luka terbuka, eksim, rosacea, dermatitis, dan berjerawat.
Kulit Ruam Kemerahan
Melakukan mikrodermabrasi dengan berupa pengelupasan kulit, sehingga reaksi yang timbul tentunya akan menyebabkan muncul kemerahan pada. Hal ini sebenarnya masih dalam batas normal, seperti halnya saat kulit paha ditampar keras maka akan menimbulkan bekas kemerahan.
Kulit Menjadi Lebih sensitif
Saat luka, kulit normal jaraknya berada 0,5 centimeter dari luka, sehingga saat bagian tersebut ditekan maka akan terasa sakit.
Hal ini berlaku pada mikrodermabrasi, dimana setelah melakukan terapi ini maka kulit menjadi lebih sensitif, baik ketika disentuh, terkena gesekan benda lain dan semacamnya. Termasuk kulit lebih sensitif ketika terkena sinar matahari langsung.
Resiko Terkena Infeksi Kulit
Pastikan dalam melakukan terapi ini kulit tidak dalam kondisi terluka. Adanya luka sebelum melakukan mikrodermabrasi maka bisa menyebabkan resiko terjadinya infeksi baru dari luka tersebut.
Oleh karena itu, hendaknya menunggu luka sembuh dahulu sebelum melakukan mikrodermabrasi.
Jangan Merias Wajah Setidaknya Selama Dua Minggu
Selama dalam masa perawatan mikrodermabrasi ini, anda tidak boleh merias wajah dalam bentuk apa saa. Baik itu BB cream, pelembab, bedak, dan lainnya.
Mengapa hal ini dilarang? Karena bisa menyebabkan terhambatnya proses perawatan, serta bisa menyebabkan terjadinya infeksi yang berasal dari penggunaan produk-produk kosmetik.
Jika pun Anda tepaksa ingin merias wajah, maka diberikan jarak waktu setelah melakukan terapi, setidaknya 6 jam setelah melakukan terapi.
Kulit Menjadi Kering
Sering melakukan mikrodermabrasi bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Walaupun memang manfaatnya mampu mengatasi kerutan, jerawat dan komedo, namun pemakai terapi ini harus �rela� jika kadar kelembapan kulitnya menjadi cepat menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pakailah produk pelembap.
Menghilangnya Stratum Korneum
Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang terdiri dari sel kulit mati di bagian teratas permukaan kulit. Lapisan kulit mati (stratum komeum) sebenanya berfungsi sebagai penghalang atau pelindung terhadap serangan yang berasal dari luar ke lapisan kulit dibagian bawahnya.
Sehingga Stratum Korneum befungsi untuk melindungi kulit dari serangan lingkungan luar. Ketika melakukan mikrodermabrasi maka lapisan ini akan dibuang, yang dampaknya Anda tidak lagi mempunyai pelindung dari radiasi lingkungan di sekitar.
Hal inilah yang membuat orang-orang yang melakukan mikrodermabrasi perlu menghindari sebisa mungkin dari sering terkena sinar matahari langsung.
Ingat! Bahan terapi mikrodermabrasi tidak semuanya bisa cocok bagi kulit. Dimana terdapat sebagian orang yang memiliki riwayat alergi dengan bahannya tersebut.
Sehingga agar bisa mencegah terjadinya hal buruk, hendaknya mengetahui terlebih dahulu bahan yang digunakan untuk terapi dan efek sampingnya.
Dengan begitu Anda bisa menjadi lebih tahu ketika timbul dampak yang parah dan tidak normal, untuk kemudian segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Lamanya Proses Mikrodermabrasi
Saat melakukan mikrodermabrasi, terapis akan berusaha untuk mengikis sel sel kulit mati. Umumnya menggunakan bahan mycro crystal alumunium tri oksida atau AI(OH)3.
Pada beberapa klinik maju akan melakukan terapi dengan mencampurkan beberapa bahan lainnya, sehingga bisa lebih merangsang.
Lamanya melakukan mikrodermaberasi, biasanya memerlukan waktu antara lima hingga tujuh hari. Lamanya terapi berdasarkan dari seberapa parah kondisi kulit wajah. Jenis kulit dan jaringan wajah juga menentukan lamanya proses terapi ini.
Adapun durasi terapi mikrodermabrasi, paling maksimal adalah 30 menit untuk satu kali terapi. Terapi kemungkinan akan dilakukan berulang kali.
Rekomendasi dari pihak klinik biasanya melakukan terapi sebanyak 4 sampai 6 kali, yang dilakukan setiap 2 minggu. Yang setela itu, kemungkinan dilakukan penjadwalan lagi setelah 3 bulan kemudian.
Prosedurnya Mikrodrrmabrasi
Persiapan
Apabila Anda telah mantap ingin melakukan terapi ini, maka sekitar 4-5 hari sebelumnya Anda perlu menghentikan pemakaian produk eksfoliasi, entah itu yang berbentuk scrub, masker, serum, retinol dan lainnya. Hal ini dilakukan agar nantinya kulit Anda menjadi tidak terlalu sensitif ketika terapi.
Bagi Anda yang telah melakukan peeling maka tidak boleh melakukan mikrodermabrasi karena akibatnya malah menghancurkan sel kulit sehat, sehingga menyebabkan kerusakan kulit.
Pasca Mikrodermabrasi
Kulit akan mengalami kemerahan selama 3 hari. Kemungkinan akan memunculkan rasa sedikit perih. Pada masa ini hindari dari terkena sinar matahari langsung.
Selama masa ini juga hindari memoleskan bahan-bahan kimia (make up) apapun kepada wajah, karena kondisi kulit sedang sensitif.
Walaupun kondisi wajah kemerahan, namun Anda tidak boleh menutupinya dengan banyak bahan concealer atau foundation.
Hal yang Penting Diketahui dalam Melakukan Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi Tidak Untuk Kulit Remaja
Bagi mereka yang masih muda, atau mereka yang masih dalam tahap peremajaan diri, maka tidak cocok untuk menjalani terapi ini. Dimana mikrodermabrasi hanya khusus bagi mereka yang berusia 30 tahun keatas.
Tidak Boleh Untuk Penderita Penyakit Akut
Mikrodermabrasi biasanya dilakukan dengan bahan yang berisi kandungan zat kimia tinggi, sehingga tidak cocok dilakukan pada mereka yang sedang mengalami penyakit serius, seperti penyakit tumor, keratosis, dan herpes.
Melakukan terapi ini pada penderita penyakit akut dikhawatirkan bisa memperburuk kondisi penyakit.
Tidak Untuk Wanita Hamil dan Menyusui
Masa kehamilan adalah hal yang sangat penting diperhatikan, sehingga hindari melakukan hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan dari calon bayi.
Terapi mikrodermabrasi yang dilakukan dengan berbagai bahan kimia, maka lebih baik dihindari oleh ibu hamil karena bisa beresiko untuk kesehatan janin. Anda bisa melakukan mikrodermabrasi setelah bayi sudah dalam masa penyapihan.
Setelah Terapi, Harus Memakai Tabir Surya
Anda tidak bisa secara bebas keluar masuk rumah setelah melakukan terapi mikrodermabrasi. Dimana Anda sangat memerlukan pelindung wajah setelah melakukan terapi, seperti menggunakan tabir surya.
Hindari kulit terkena sinar matahari langsung, karena bisa terjadi reaksi dari bahan kimia yang digunakan.
Tidak Boleh Berenang
Mikrodermabrasi bekerja untuk merangsang tumbuhnya sel kulit baru. Apabila melakukan renang maka bisa berpotensi merusak proses pertumbuhan sel kulit tersebut.
Sehingga usahakan untuk hindari yang namanya berenang, apalagi air yang ada di dalam kolam renang biasanya tidak terlalu bersih. Selain itu pengguna kolam renang bukan hanya anda seorang, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka jangan berenang di air kolam dahulu.
Jangan Melakukan Chemical Peeling
Apabila melakukan mikrodermabrasi dan chemical peeling dalam masa yang bersamaan, dimana keduanya menggunakan bahan kimia, maka dikhwatirkan teradi reaksi kimia yang bisa berdampak buruk bagi kulit.
Harus Rajin dan Telaten
Dalam menjalani terapi ini Anda harus telaten, dimana Anda harus benar-benar memperhatikan kondisi wajah setiap waktu. Telaten-lah untuk membersihkan dan merawat wajah, serta gunakan tabir surya dan topi ketika pergi ke luar.
Estimasi Biaya Perawatan Microdermabrasi
Biaya terapi Mikrodermabrasi bervariasi pada setiap tempat, dimana hal ini sangat tergantung dari alat yang digunakan. Biayanya berkisar dari Rp.300.000 hingga Rp.700.000 per sesinya.
Dermabrasi dan Mikrodermabrasi, Mana Yang Lebih Baik?
Dua metode medis untuk menghilangkan jerawat yaitu dermabrasi dan mikrodermabrasi. Metode dermabrasi dilakukan dengan mengikis hingga lapisan kulit terdalam. Metode ini cocok diterpakan pada bekas jerawat yang dalam.
Selain itu, Dermabrasi bisa bermanfaat untuk menghilangkan bekas bekas cacar sampai menghilangkan luka akibat kecelakaan.
Adapun metode Dermabrasi tidak bisa digunakan untuk menghilangkan luka bakar, tahi lalat, tanda lahir, dan cacat kulit bawaan.
Untuk perawatan dengan metode mikrodermabrasi dilakukan dengan cara mengikis lapisan kulit yang paling luar, sehingga melakukannya cocok untuk mengatasi segala permasalahan kulit yang ringan. Bisa untuk mengatasi masalah stretch mark, bekas luka, bekas jerawat, dan keriput.
Perawatan ini juga dapat mencerahkan dan menghaluskan kulit. Mikrodermabrasi baik dilakukan pada orang-orang yang berusia 30-50 tahun.
Prosedur yang ada pada dermabrasi dan mikrodermabrasi sangat berbeda. Mulai dari alatnya sampai durasi waktunya.
Pada prosedur dermabrasi, kulit wajah akan dibersihkan lalu terapis akan memberikan bius lokal agar Anda tidak merasa sakit.
Kemudian terapis akan menggunakan sikat khusus berkecepatan tinggi (dermabrator). Untuk durasinya bisa dalam hitungan menit hingga sejam. Jenis perawatan ini umumnya hanya memerlukan sekali untuk akhirnya benar-benar sembuh.
Pada metode mikrodermabrasi tidak menggunakan obat bius. Alat khusus yang digunakan yaitu semprotan khusus yang di dalamnya berisi zat mikro kristal. Untuk lamanya durasi perwatan adalah sekitar 20 menit.
Apabila dermabrasi biasanya hanya perlu dilakukan sekali, adapun mikrodermabrasi dilakukan beberapa kali, bahkan bisa sampai 24 kali. Hal ini tergantung seberapa parahnya kondisi kulit. Muka yang berwarna merah dan iritasi adalah efek sampingnya.
Adapun setelah melakukan peraatan dermabrasi maka efek sampingya berupa wajah membengkak dan memerah, yang rasanya seperti terbakar. Dalam 1 hingga 2 minggu wajah akan kembali normal sedia kala.
Setelah melakukan perawatan dermabrasi, Anda tidak boleh meminum obat dengan kandungan aspirin dan ibuprofen selama seminggu setelah perawatan.
Sebenarnya kedua perawatan ini masing-masingnya memiliki manfaat utama. Sehingga pemilihan diantara keduanya adalah berdasarkan dari kondisi atau masalah yang sedang Anda hadapi.
Anda tinggal menentukan jenis perwatan apa yang cocok untuk kondisi atau masalah Anda.
Melakukan mikrodermabrasi nantinya juga akan bisa merangsang peningkatan produksi kolagen. Terapi ini dapat menjadikan tekstur kulit menjadi terasa lebih halus, serta mengurangi tampilnya garis-garis halus pada kulit.
Hanya saja, untuk memperbaiki pori-pori kulit dengan metode mikrodemabrasi ini ternyata tidak dapat diterapkan pada setiap orang. Sehingga dapat dikatakan Mikrodermabrasi tidak bisa cocok untuk semua orang.
Walaupun memang memberikan manfaat untuk membuat kulit lebih bercahaya dan indah, akan tetapi terapi mikrodermabrasi tidak boleh diterapkan pada beberapa jenis kulit.
Dimana memang sebagian orang mengalami hasil setelah melakukan mikrodermabrasi yaitu kulitnya menjadi lebih bercahaya dan halus.
Namun, terapi ini pada beberapa jenis kulit lainnya justru menyebabkan timbulnya rasa kasar pada kulit.
Sebelum Anda mengambil keputusan untuk melakukan terapi mikrodermabrasi ini, maka penting kiranya agar mengetahui efek sampingnya terlebih dahulu, serta beberapa hal lainnya.
Manfaat Mikrodermabrasi
Terapi ini tidak hanya dilakukan sekali, namun hingga beberapa kali, tujuan dilakukan mikrodermabrasi adalah agar kulit lebih bercahaya, cerah dan lapisan atas sel kulit mati dibersihkan.
Melakukan mikrodermabrasi juga bisa memberikan hasil berupa keriput di kulit bisa diminimalisir, dan bisa membantu membersihkan bekas-bekas jerawat di kulit.
Mikrodermabrasi bisa menjadi metode untuk menghilangkan jerawat, serta membantu mengatasi lubang bekas jerawat. Seperti halnya melakukan laser jerawat, mikrodermabrasi juga dilakukan oleh tenaga medis.
Mikrodermabrasi dilakukan dengan menggunakan suatu alat khusus. Bahan yang paling utama berupa suatu bubuk organik berbentuk seperti kristal halus. Manfaat lainnya dari melakukan mikro dermabrasi:
Mengatasi Masalah Kulit Bopeng
Melakukan mikrodermabrasi bisa merangsang agar perkembangan sel kulit baru bisa lebih cepat. Manfaat dari perkembangan sel kulit baru adalah untuk meratakan permukaan kulit. Sehingga dengan melakukan terapi ini, bopeng pada kulit bisa secara perlahan menjadi hilang.
Wajah Menjadi Lebih Bersih dan Bersinar
Praktek mikrodermabrasi ini bermanfaat untuk mengangkat pengelupasan kulit mati. Sehingga pada bagian sel kulit yang telah tidak diperlukan oleh wajah, maka akan dibersihkan melalui terapi ini.
Hal ini membuat kulit menjadi terlihat lebih bersih dan bersinar.
Menyamarkan Garis Halus Wajah
Melakukan mikrodermabrasi mampu menyamarkan garis-garis halus pada kulit wajah. Kondisi ini umumnya pada wanita yang telah berusia di atas 38 tahun. Dimana pada umur tesebut kulit sudah mulai mengalami tanda-tanda penuaan secara alami.
Tekstur Kulir Menjadi Lebih Halus
Terapi ini juga berguna untuk membuat tekstur kulit menjadi lebih halus. Namun, terkadang jika mikrodermabrasi dilakukan pada jenis kulit yang tidak cocok, justru bisa menyebabkan kulit menjadi lebih kasar.
Mengangkat Flek Hitam, Komedo, Jerawat, dll
Mikrodermabrasi akan bekerja untuk mengangkat luka pada kulit wajah, termasuk flek hitam, komedo, jerawat dan lainnya.
Merangsang Pembentukkan Kolagen
Proses Mikrodermabrasi akan mendorong pembentukkan serat kolagen dan elastin yang manfaatnya supaya tesktur kulit lebih baik, serta kerutan dan garis-garis halus bisa berkurang dan menghilang.
Efek samping
Penting diingat bahwa pada prakteknya mikrodermabrasi dilakukan dengan metode pengelupasan, sehingga pontensi yang bisa terjadi dari melakukan mikrodermabrasi yaitu kulit menjadi berwarna agak kemerahan, serta kulit menjadi lebih sensitif.
Efek samping yang timbul ini masih dianggap dalam batas yang normal, hanya saja umumnya terapis akan memberikan saran agar Anda menghindari dari sering terkena sinar matahari, setidaknya 48 jam setelah melakukan terapi.
Dengan begitu, dalam periode 48 jam tersebut merupakan waktu untuk sel kulit baru tumbuh dengan cepat.
Agar semakin terlindungi proses pertumbuhan sel kulit baru tesebut, maka disarankan memakai SPF 30 setelah melakukan terapi. Selain itu, hindari memakai riasan selama enam jam setelah melakukan terapi.
Pada praktek mikrodermabrasi yang sudah pernah terjadi, mikrodermabrasi dapat menimbulkan masalah yang lumayan buruk pada beberapa jenis kulit. Dimana dampak atau efek yang parah yaitu timbulnya kemerahan, seringnya terjadi di bagian sekitar mata.
Bahkan pada beberapa kejadian, efek yang ditimbulkan bisa sampai berdarah. Oleh karena itu, hendaknya tidak memakai riasan apapun setelah melakukan mikrodermabrasi, hal ini agar kulit bisa beradaptasi dengan baik.
Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang tidak boleh melakukan mikrodermabrasi yaitu sedang mengalami luka terbuka, eksim, rosacea, dermatitis, dan berjerawat.
loading...
Kulit Ruam Kemerahan
Melakukan mikrodermabrasi dengan berupa pengelupasan kulit, sehingga reaksi yang timbul tentunya akan menyebabkan muncul kemerahan pada. Hal ini sebenarnya masih dalam batas normal, seperti halnya saat kulit paha ditampar keras maka akan menimbulkan bekas kemerahan.
Kulit Menjadi Lebih sensitif
Saat luka, kulit normal jaraknya berada 0,5 centimeter dari luka, sehingga saat bagian tersebut ditekan maka akan terasa sakit.
Hal ini berlaku pada mikrodermabrasi, dimana setelah melakukan terapi ini maka kulit menjadi lebih sensitif, baik ketika disentuh, terkena gesekan benda lain dan semacamnya. Termasuk kulit lebih sensitif ketika terkena sinar matahari langsung.
Resiko Terkena Infeksi Kulit
Pastikan dalam melakukan terapi ini kulit tidak dalam kondisi terluka. Adanya luka sebelum melakukan mikrodermabrasi maka bisa menyebabkan resiko terjadinya infeksi baru dari luka tersebut.
Oleh karena itu, hendaknya menunggu luka sembuh dahulu sebelum melakukan mikrodermabrasi.
Jangan Merias Wajah Setidaknya Selama Dua Minggu
Selama dalam masa perawatan mikrodermabrasi ini, anda tidak boleh merias wajah dalam bentuk apa saa. Baik itu BB cream, pelembab, bedak, dan lainnya.
Mengapa hal ini dilarang? Karena bisa menyebabkan terhambatnya proses perawatan, serta bisa menyebabkan terjadinya infeksi yang berasal dari penggunaan produk-produk kosmetik.
Jika pun Anda tepaksa ingin merias wajah, maka diberikan jarak waktu setelah melakukan terapi, setidaknya 6 jam setelah melakukan terapi.
Kulit Menjadi Kering
Sering melakukan mikrodermabrasi bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Walaupun memang manfaatnya mampu mengatasi kerutan, jerawat dan komedo, namun pemakai terapi ini harus �rela� jika kadar kelembapan kulitnya menjadi cepat menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pakailah produk pelembap.
Menghilangnya Stratum Korneum
Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang terdiri dari sel kulit mati di bagian teratas permukaan kulit. Lapisan kulit mati (stratum komeum) sebenanya berfungsi sebagai penghalang atau pelindung terhadap serangan yang berasal dari luar ke lapisan kulit dibagian bawahnya.
Sehingga Stratum Korneum befungsi untuk melindungi kulit dari serangan lingkungan luar. Ketika melakukan mikrodermabrasi maka lapisan ini akan dibuang, yang dampaknya Anda tidak lagi mempunyai pelindung dari radiasi lingkungan di sekitar.
Hal inilah yang membuat orang-orang yang melakukan mikrodermabrasi perlu menghindari sebisa mungkin dari sering terkena sinar matahari langsung.
Ingat! Bahan terapi mikrodermabrasi tidak semuanya bisa cocok bagi kulit. Dimana terdapat sebagian orang yang memiliki riwayat alergi dengan bahannya tersebut.
Sehingga agar bisa mencegah terjadinya hal buruk, hendaknya mengetahui terlebih dahulu bahan yang digunakan untuk terapi dan efek sampingnya.
Dengan begitu Anda bisa menjadi lebih tahu ketika timbul dampak yang parah dan tidak normal, untuk kemudian segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Lamanya Proses Mikrodermabrasi
Saat melakukan mikrodermabrasi, terapis akan berusaha untuk mengikis sel sel kulit mati. Umumnya menggunakan bahan mycro crystal alumunium tri oksida atau AI(OH)3.
Pada beberapa klinik maju akan melakukan terapi dengan mencampurkan beberapa bahan lainnya, sehingga bisa lebih merangsang.
Lamanya melakukan mikrodermaberasi, biasanya memerlukan waktu antara lima hingga tujuh hari. Lamanya terapi berdasarkan dari seberapa parah kondisi kulit wajah. Jenis kulit dan jaringan wajah juga menentukan lamanya proses terapi ini.
Adapun durasi terapi mikrodermabrasi, paling maksimal adalah 30 menit untuk satu kali terapi. Terapi kemungkinan akan dilakukan berulang kali.
Rekomendasi dari pihak klinik biasanya melakukan terapi sebanyak 4 sampai 6 kali, yang dilakukan setiap 2 minggu. Yang setela itu, kemungkinan dilakukan penjadwalan lagi setelah 3 bulan kemudian.
Prosedurnya Mikrodrrmabrasi
Persiapan
Apabila Anda telah mantap ingin melakukan terapi ini, maka sekitar 4-5 hari sebelumnya Anda perlu menghentikan pemakaian produk eksfoliasi, entah itu yang berbentuk scrub, masker, serum, retinol dan lainnya. Hal ini dilakukan agar nantinya kulit Anda menjadi tidak terlalu sensitif ketika terapi.
Bagi Anda yang telah melakukan peeling maka tidak boleh melakukan mikrodermabrasi karena akibatnya malah menghancurkan sel kulit sehat, sehingga menyebabkan kerusakan kulit.
Pasca Mikrodermabrasi
Kulit akan mengalami kemerahan selama 3 hari. Kemungkinan akan memunculkan rasa sedikit perih. Pada masa ini hindari dari terkena sinar matahari langsung.
Selama masa ini juga hindari memoleskan bahan-bahan kimia (make up) apapun kepada wajah, karena kondisi kulit sedang sensitif.
Walaupun kondisi wajah kemerahan, namun Anda tidak boleh menutupinya dengan banyak bahan concealer atau foundation.
Hal yang Penting Diketahui dalam Melakukan Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi Tidak Untuk Kulit Remaja
Bagi mereka yang masih muda, atau mereka yang masih dalam tahap peremajaan diri, maka tidak cocok untuk menjalani terapi ini. Dimana mikrodermabrasi hanya khusus bagi mereka yang berusia 30 tahun keatas.
Tidak Boleh Untuk Penderita Penyakit Akut
Mikrodermabrasi biasanya dilakukan dengan bahan yang berisi kandungan zat kimia tinggi, sehingga tidak cocok dilakukan pada mereka yang sedang mengalami penyakit serius, seperti penyakit tumor, keratosis, dan herpes.
Melakukan terapi ini pada penderita penyakit akut dikhawatirkan bisa memperburuk kondisi penyakit.
Tidak Untuk Wanita Hamil dan Menyusui
Masa kehamilan adalah hal yang sangat penting diperhatikan, sehingga hindari melakukan hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan dari calon bayi.
Terapi mikrodermabrasi yang dilakukan dengan berbagai bahan kimia, maka lebih baik dihindari oleh ibu hamil karena bisa beresiko untuk kesehatan janin. Anda bisa melakukan mikrodermabrasi setelah bayi sudah dalam masa penyapihan.
Setelah Terapi, Harus Memakai Tabir Surya
Anda tidak bisa secara bebas keluar masuk rumah setelah melakukan terapi mikrodermabrasi. Dimana Anda sangat memerlukan pelindung wajah setelah melakukan terapi, seperti menggunakan tabir surya.
Hindari kulit terkena sinar matahari langsung, karena bisa terjadi reaksi dari bahan kimia yang digunakan.
Tidak Boleh Berenang
Mikrodermabrasi bekerja untuk merangsang tumbuhnya sel kulit baru. Apabila melakukan renang maka bisa berpotensi merusak proses pertumbuhan sel kulit tersebut.
Sehingga usahakan untuk hindari yang namanya berenang, apalagi air yang ada di dalam kolam renang biasanya tidak terlalu bersih. Selain itu pengguna kolam renang bukan hanya anda seorang, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka jangan berenang di air kolam dahulu.
Jangan Melakukan Chemical Peeling
Apabila melakukan mikrodermabrasi dan chemical peeling dalam masa yang bersamaan, dimana keduanya menggunakan bahan kimia, maka dikhwatirkan teradi reaksi kimia yang bisa berdampak buruk bagi kulit.
Harus Rajin dan Telaten
Dalam menjalani terapi ini Anda harus telaten, dimana Anda harus benar-benar memperhatikan kondisi wajah setiap waktu. Telaten-lah untuk membersihkan dan merawat wajah, serta gunakan tabir surya dan topi ketika pergi ke luar.
Estimasi Biaya Perawatan Microdermabrasi
Biaya terapi Mikrodermabrasi bervariasi pada setiap tempat, dimana hal ini sangat tergantung dari alat yang digunakan. Biayanya berkisar dari Rp.300.000 hingga Rp.700.000 per sesinya.
Dermabrasi dan Mikrodermabrasi, Mana Yang Lebih Baik?
Dua metode medis untuk menghilangkan jerawat yaitu dermabrasi dan mikrodermabrasi. Metode dermabrasi dilakukan dengan mengikis hingga lapisan kulit terdalam. Metode ini cocok diterpakan pada bekas jerawat yang dalam.
Selain itu, Dermabrasi bisa bermanfaat untuk menghilangkan bekas bekas cacar sampai menghilangkan luka akibat kecelakaan.
Adapun metode Dermabrasi tidak bisa digunakan untuk menghilangkan luka bakar, tahi lalat, tanda lahir, dan cacat kulit bawaan.
Untuk perawatan dengan metode mikrodermabrasi dilakukan dengan cara mengikis lapisan kulit yang paling luar, sehingga melakukannya cocok untuk mengatasi segala permasalahan kulit yang ringan. Bisa untuk mengatasi masalah stretch mark, bekas luka, bekas jerawat, dan keriput.
Perawatan ini juga dapat mencerahkan dan menghaluskan kulit. Mikrodermabrasi baik dilakukan pada orang-orang yang berusia 30-50 tahun.
Prosedur yang ada pada dermabrasi dan mikrodermabrasi sangat berbeda. Mulai dari alatnya sampai durasi waktunya.
Pada prosedur dermabrasi, kulit wajah akan dibersihkan lalu terapis akan memberikan bius lokal agar Anda tidak merasa sakit.
Kemudian terapis akan menggunakan sikat khusus berkecepatan tinggi (dermabrator). Untuk durasinya bisa dalam hitungan menit hingga sejam. Jenis perawatan ini umumnya hanya memerlukan sekali untuk akhirnya benar-benar sembuh.
Pada metode mikrodermabrasi tidak menggunakan obat bius. Alat khusus yang digunakan yaitu semprotan khusus yang di dalamnya berisi zat mikro kristal. Untuk lamanya durasi perwatan adalah sekitar 20 menit.
Apabila dermabrasi biasanya hanya perlu dilakukan sekali, adapun mikrodermabrasi dilakukan beberapa kali, bahkan bisa sampai 24 kali. Hal ini tergantung seberapa parahnya kondisi kulit. Muka yang berwarna merah dan iritasi adalah efek sampingnya.
Adapun setelah melakukan peraatan dermabrasi maka efek sampingya berupa wajah membengkak dan memerah, yang rasanya seperti terbakar. Dalam 1 hingga 2 minggu wajah akan kembali normal sedia kala.
Setelah melakukan perawatan dermabrasi, Anda tidak boleh meminum obat dengan kandungan aspirin dan ibuprofen selama seminggu setelah perawatan.
Sebenarnya kedua perawatan ini masing-masingnya memiliki manfaat utama. Sehingga pemilihan diantara keduanya adalah berdasarkan dari kondisi atau masalah yang sedang Anda hadapi.
Anda tinggal menentukan jenis perwatan apa yang cocok untuk kondisi atau masalah Anda.
EmoticonEmoticon