Keputihan adalah hal yang sudah umum diketahui para wanita dewasa. Kondisi ini merupakan kondisi yang alami, yang memiliki kegunaan untuk membersihkan vagina, serta melindungi vagina dari masalah peradangan dan infeksi.
Ketika mengalami keputihan maka hal ini menyebabkan wanita mengeluarkan suatu bentuk lendir dari vaginanya.
Dimana lendir tersebut dihasilkan dari kelenjar dalam vagina dan leher rahim (serviks). Lendir tersebut keluar sembari membawa kotoran, bakteri dan sel-sel mati. Sehingga proses keputihan ini sebenarnya berguna untuk membuat kondisi vagina agar tetap bersih.
A. Ciri-ciri Keputihan
Banyaknya kadar lendir, warnanya, dan tingkat kekentalannya sangat dipengaruhi oleh kondisi siklus menstruasi. Misalnya, jumlah lendir bisa berpotensi lebih banyak ketika masa-masa subur seorang wanita.
Kondisi lendir yang normal, biasanya lendir memiliki warna bening hingga keputih-putihan, serta lendir tidak mengeluarkan bau. Kondisi keluarnya lendir yang normal juga tidak menyebabkan rasa gatal ataupun perih di bagian vagina.
Apabila Anda mengalami keputihan dengan bentuk gejala yang aneh atau terasa menyakitkan, maka perlu diwaspadai.
Kondisi keputihan tidak normal yang dialami seorang wanita, berpotensi memberikan indikasi adanya masalah atau penyakit tertentu.
Beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu kekentalan lendir yang tidak wajar, perubahan pada warna lendir, kadar lendir yang terlalu banyak, lendir mengeluarkan bau yang menyengat, rasa gatal dibagian vagina, rasa nyeri pada perut, dan terjadinya pendarahan diluar jadwal haid.
B. Jenis-jenis Keputihan yang Tidak Normal
Seringnya terjadinya masalah keputihan yang tidak normal karena serangan infeksi. Keadaan ini bisa berpotensi sebagai gejala adanya penyakit-penyakit tertentu. Berikut pemaparan tentang berbagai jenis keputihan yang tidak normal:
Keputihan dengan Lendir Berwarna Cokelat atau Mengandung Darah
Jenis keputihan biasanya terjadi karena masalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini tentunya tetap perlu diwaspadai, karena resiko terburuk dari kondisi ini adalah sebagai gejala penyakit kanker serviks atau rahim.
Keputihan dengan Lendir Berwarna Hijau, Kuning, atau Berbuih
Keputihan jenis ini umumnya terjadi karena trikomoniasis, yaitu sebuah penyakit menular seksual yang terjadi akibat serangan parasit Trichomonas vaginalis.
Kadar lendir yang muncul akibat serangan infeksi parasit Trichomonas vaginalis ini biasanya berjumlah banyak, selain itu lendir menimbulkan bau yang cenderung amis, dan muncul rasa perih ketika melakukan buang air kecil.
Penderita trikomoniasis umumnya mengalami beberapa masalah lainnya, yaitu pembengkakan dan gatal-gatal di sekitar vagina, serta mucul rasa nyeri ketika buang air kecil dan berhubungan intim. Jenis infeksi bisa diatasi dengan penggunaan obat antibiotik.
Keputihan Disertai Luka Melepuh di Sekitar Genital
Jenis keputihan yang bermasalah ini umumnya terjadi akibat penyakit herpes genital. Penyakit ini menimbulkan masalah berupa munculnya lepuhan yang terasa sakit di sekitar organ intim.
Untuk pengobatan dari masalah keputihan tidak normal akibat penyakit herpes genital, yaitu dengan cara menggunakan obat tablet antivirus.
Tidak jarang kekambuhan bisa kembali terjadi, hal itu karena kondisi virus yang masih bisa tetap berada di dalam tubuh walaupun gejala-gejala penyakit telah berhasil dihilangkan.
Oeh karena itu, bagi Anda yang pernah mengidap penyakit seperti herpes genital, maka perlu selalu diperhatikan walaupun telah sembuh.
Pada sebuah artikel berjudul �Pengertian Herpes Genital (Herpes Simplex)�, menyebutkan bahwa penyakit herpes genital termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS), yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit herpes genital diketahui dari kemunculannya yang berupa luka melepuh, dengan warna yang cenderung kemerahan, serta menimbulkan rasa sakit dibagian sekitar kelamin. Kondisi luka akibat penyakit ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.
Belum ditemukan adanya obat yang dapat bermafaat untuk menyembuhkan infeksi HSV. Obat-obatan antivirus yang umumnya digunakan, fungsinya hanya sekedar untuk meredam gejala-gejala yang terjadi akibat infeksi virus penyakit ini.
Jenis obat-obatan yang umumnya digunakan untuk melawan penyakit herpes ini yaitu asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir.
Keputihan Disertai Rasa Nyeri atau Pendarahan
Ini jenis keputihan tidak normal yang bisa membahayakan. Ingatlah beberapa gejalanya, yaitu:
Hati-hati terhadap ciri-ciri atau gejala yang disebutkan itu, karena gejala-gejala tesebut bisa mengindikasikan tubuh terkena penyakit gonore atau chlamydia (klamidia).
Itu merupakan jenis penyakit menular seksual yang menginfeksi organ reproduksi wanita, yang memberikan dampak berbahaya. Dengan begitu, permasalahan serius seperti itu perlu campur tangan dokter, guna memperoleh penaganan yang tepat dan memadai.
Keputihan dengan Lendir Kental, Berwarna Putih, dan Disertai Rasa Gatal
Jenis keputihan yang tidak normal ini terjadi akibat serangan infeksi jamur pada bagian vagina. Bentuk dari jenis keputihan tidak normal ini yaitu lendir berbentuk kental, tanpa bau, dan warnanya putih seperti susu kental.
Beberapa bentuk gejala lainnya yaitu timbulnya rasa gatal dan perih pada bagian sekitar vagina. Jenis infeksi ini tidak menular ketika melakukan hubungan seks. Pengobatannya dengan menggunakan jenis obat antijamur, jenis obat ini dijual bebas di apotek.
Keputihan dengan Lendir Encer Berwarna Putih / Abu-Abu, dan Berbau Amis
Terjadinya ketidak-seimbangan pada jumlah bakteri normal dibagian vagina bisa mengakibatkan masalah, berupa vaginosis bakterialis.
Gejala dari jenis keputihan ini yaitu timbulnya lendir keputihan yang berbau amis, teksturnya encer, dan warnanya putih ataupun abu-abu. Jenis keputihan ini tidak menimbulkan rasa gatal maupun peradangan.
Jenis infeksi bakteri ini tidak bersifat menular melalui hubungan intim. Untuk pengobatannya dengan menggunakan jenis obat antibiotik.
C. Pengobatan Keputihan
Bentuk pengobatan masalah keputihan yang tidak normal sangat berdasarkan dari faktor yang memicunya, bisa itu karena serangan bakteri maupun jamur.
Sehingga disinilah Anda perlu berhati-hati, jangan sampai salah dalam memilih obat yang tidak sesuai dengan faktor pemicu penyakit, karena dampaknya bisa mengakibatkan masalah keputihan semakin bertambah parah.
Contohnya, jika seseorang mengalami masalah keputihan akibat serangan jamur, maka untuk pengobatannya adalah dengan mengonsumsi jenis obat antijamur atau antiseptik kewanitaan.
Demikian juga, apabila masalah keputihan yang tidak normal adalah akibat serangan bakteri, maka pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengambil antibiotik ataupun antiseptik kewanitaan.
Untuk bentuk pengobatan juga bermacam-macam, seperti menggunakan (meminum) pil, salep, hingga cairan yang dioleskan.
Pada larutan antiseptik kewanitaan, di dalamnya terkandung povidone-iodine yang bersifat membunuh bakteri dan membunuh jamur.
Dengan fungsinya tersebut, penggunaan antiseptik kewanitaan menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah keputihan yang tidak normal.
Antiseptik kewanitaan ini bisa berfungsi untuk pengobatan keputihan yang terjadi akibat serangan jamur dan bakteri. Diantaranya seperti jamur Candida albicans, protozoa trichomonas vaginalis dan bakteri gardnerella vaginalis.
D. Berbagai Penyebab Keputihan Tidak Normal yang Penting Anda Ketahui
1. Infeksi Bacterial Vaginosis
Bacterial vaginosis merupakan infeksi di vagina karena kondisi bakteri anaerob yang tidak seimbang. Dimana pada vagina terdapat dua jenis bakteri, yatu bakteri baik (lactobacilli) dan bakteri jahat (anaerob).
Saat kondisi bacterial vaginosis, maka menyebabkan jumlah bakteri anaerob meningkat dengan pesat. Yang dampaknya mengakbiatkan keputihan menjadi berbau menyengat (amis)dan teksturnya kental.
Mereka para wanita yang terkena resiko tinggi masalah bacterial vaginosis ini, yaitu mereka yang suka melakukan aktivitas seks oral, serta tidak setia (berganti-ganti pasangan).
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur menyebabkan keputihan akan berwarna cenderung seperti keju yang lembut. Dampak lainnya yaitu menyebabkan munculnya rasa gatal dan rasa panas. Jamur yang berkembang jumlahnya secara tidak terkendali bisa mengakibatkan timbulnya masalah keputihan yang tidak normal ini.
Hal-hal yang memicu terjadinya infeksi jamur ini yaitu karena penggunaan alat kontrasepsi, mengalami diabetes, dan sering stres.
3. Trichomoniasis
Infeksi trikomoniasis terjadi akibat serangan protozoa (organisme bersel tunggal), dampaknya mengakbiatkan masalah keputihan yang berbau menyengat, serta berwarna kuning atau hijau.
Dampak lainnya yaitu bisa menyebabkan peradangan dan gatal-gatal. Terjadinya masalah ini pada seseorang karena adanya penularan infeksi, yang berasal dari kontak seksual, dan penggunaan satu handuk untuk dua orang atau lebih.
4. Gonore dan Klamidia
Gonore dan klamidia merupakan penyakit menular seksual, yang mengakibatkan keputihan menjadi berwarna kuning atau kehijau-hijauan, serta teksturnya kental. Penanganan masalah ini perlu untuk berkonsultasi kepada dokter.
5. Penyakit Radang Panggul
Ini merupakan jenis infeksi yang ditularkan melalui aktivitas hubungan seksual. Penularan bakteri yang menyebar di dalam vagina hingga ke bagian organ reproduksi. Dampak dari jenis infeksi ini mengakibatkan masalah keputihan yang tidak normal, dengan mengeluarkan bau yang busuk.
6. Human Papillomavirus (HPV) atau Kanker Serviks
Terjadinya masalah ini akibat serangan infeksi, penyebarannya umumnya melalui kontak seksual, yang bahayanya bisa mengakibatkan kanker rahim.
Dampaknya menyebabkan keputihan tidak normal yang mengelurkan bau menyengat dan warnanya cenderung cokelat, bahkan dalam suatu kondisi bisa memunculkan pendarahan.
E. Beberapa Faktor yang Memicu Vagina Gatal:
1. Penyakit kulit
Penyakit kulit seperti eksim, psoriasis dan beberapa lainnya bisa mengakibatkan munculnya masalah gatal dan juga kemerahan di bagian genital. Eksim adalah ruam yang biasanya terjadi akibat alergi dan asma.
Terjadinya ruam menimbulkan rasa gatal, serta warna kulit menjadi kemerahan dan juga bisa bersisik.
Yang penting diperhatikan, bahwa masalah kulit seperti ini ternyata berpotensi menyebar hingga ke vagina. Sehingga perlu berhati-hati, demikian juga dengan penyakit kulit lainnya seperti psoriasis dan lainnya.
2. Iritasi
Iritasi ini bisa memicu vagina menjadi gatal. Terjadinya iritasi biasanya karena bahan-bahan produk yang dibeli, seperti produk kecantikan, detergen, sabun, spray area kewanitaan, pelembut baju, kertas toilet wangi dan lainnya
3. Stres
Kodisi jiwa yang tidak tenang, banyak pikiran dan stres, bisa berdampak buruk pada kondisi fisik, seperti memicu timbulnya iritasi dan rasa gatal pada vagina.
Hal itu karena saat seseorang mengalami stres, maka kondisi ini bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi melemah. Kondisi imun tubuh yang lemah bisa mengakibatkan tubuh sangat rentan terkena serangan infeksi yang memicu rasa gatal.
4. Menopause
Para wanita yang dalam masa menopause mengalami peningkatan resiko berupa rasa gatal pada vagina. Terjadinya rasa gatal karena kondisi kadar estrogen yang menurun, kemudian masalah ini membuat penipisan mukosa, sehingga vagina menjadi kering.
Kekeringan pada vagina bisa mengakibatkan timbulnya rasa gatal dan iritasi, sehingga perlu perawatan untuk menyikapi masalah ini,
Anda harus mengunjungi dokter apabila rasa gatal terjadi selama satu minggu atau lebih. Terutama jika terjadi bisul, lecet pada vulva, susah buang air kecil, dan nyeri hingga bengkak pada bagian genital.
Penting untuk menjaga kebersihan dan mencuci vagina secara teratur, gunakan air hangat untuk mencucinya. Selain itu, hindari penggunaan sabun wangi spray kewanitaan dan mandi busa.
Anda juga perlu memiliki menggunakan celana dalam dari bahan katun yang longgar, hindari penggunaan pakaian yang ketat. Gantilah segara pakaian dalam lembab basah setelah berolahraga.
F. Tips Penting Bagi Para Wanita untuk Menanggulangi Masalah Keputihan
Untuk menghindari masalah keputihan maka rutinlah dalam membersihkan bagian luar organ intim kewanitaan, hal ini penting dilakukan khususnya ketika mengalami menstruasi dan setelah melakukan hubungan intim.
Adapun untuk cara membersihkannya, maka dilakukan dengan memulai membesihkan dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya karena bisa menyebabkan resiko masuknya bakteri ke dalam vagina.
Hal lainnya yang penting diketahui, yaitu kenakan pakaian dalam dengan bahan yang bisa membuat Anda nyaman, selain itu bahannya tidak lembap dan lengket. Selain itu, hindari memasukan benda asing ke dalam vagina, perlu adanya izin dari dokter agar mencegah hal yang tidak diinginkan.
Khusus untuk para wanita yang mengalami masalah keputihan yang terjadi berulang-ulang, untuk menanggulanginya yaitu dengan mengambil antiseptik kewanitaan yang di dalamnya terdapat kandungan povidone-iodine, kosumsi dua kali dalam sehari, selama lima hari berturut�turut.
Dari beberapa penelitian, manfaat kandungan zat povidone-iodine ini bisa mengatasi iritasi atau radang, gatal-gatal, bau tidak sedap pada vagina, dan mempertahankan kadar bakteri baik di vagina.
Adapun jika menggunakan produk pembersih kewanitaan yang biasa digunakan sehari-hari tidak bisa untuk mengatasi masalah keputihan.
Produk pembersih kewanitaan biasa tidak mampu untuk mengatasi masalah bau tak sedap, infeksi, iritasi dan gatal di area kewanitaan.
Hindari Douching
Dimana vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri maka tidak perlu membersihkan bagian dalamnya.
Douching atau obat-obatan pembersih vagina, penggunaannya justru merusak keseimbangan bakteri baik, yang akibatnya bisa memicu perkembangan jamur yang banyak dan memicu infeksi jamur.
Hindari Mengkonsumsi Makanan Berminyak
Makanan berminyak secara umum banyak mengandung lemak, yang dampaknya membuat keputihan semakin parah.
Mengonsumsi makanan berminyak mengakibatkan perubahan kadar hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang, serta menghambat metabolisme tubuh. Oleh karena itu, ketika mengalami keputihan maka hindari makanan berminyak.
Batasi Konsumsi Makanan yang Membuat Suhu Badan Meningkat
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan suhu badan, maka hal ini bisa berdampak buruk bagi keputihan. Anda perlu membatasi makanan peningkat suhu badan seperti nanas, terong, ikan laut, daging ayam dan daging sapi.
Beberapa contoh makanan tersebut bisa membuat suhu tubuh menjadi lebih panas, yang dampakya juga mengakibatkan gangguan pada sistem keseimbangan pH di dalam vagina.
Minum Banyak Air Putih
Minum air putih sangat penting untuk membantu proses pembuangan semua racun berbahaya dari dalam tubuh secara maksimal, serta membuat metabolisme tubuh bisa berjalan dengan baik.
Minum air putih juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan pH yang alami pada bagian vagina, serta membantu mengatasi masalah penumpukan bakteri atau virus yang menyerang organ reproduksi.
Konsumsi Jahe
Jahe mempunyai khasiat yang luar biasa, rimpang jahe memiliki kandungan senyawa alami yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas, serta melawan infeksi virus dan bakteri. Konsumsi jahe mampu mengatasi bakteri jahat yang berkembang di bagian vagina.
Untuk memanfaatkannya, maka rebus air sebanyak satu gelas air minum bersama satu ruas kecil jahe segar. Setelah mendidih, lalu angkat dan saring.
Kemudian tinggal diminum, minumlah selagi hangat karena khasiatnya sangat banyak. Agar bisa lebih nikmat, maka Anda dapat mencampurkan dengan gula batu atau madu.
Konsumsi Yogurt
Yogurt merupakan sumber probiotik alami. Kandungan bakteri baiknya berfungsi untuk melawan pertumbuhan bakteri jahat, sehingga dengan manfaatnya ini maka konsumsi yogurt bisa membantu mengatasi masalah keputihan tidak normal akibat serangan bakteri jahat.
Konsumsi yogurt juga bermanfaat melawan infeksi jamur, dimana serangan infeksi jamur cukup sering terjadi pada vagina. Konsumsi yogurt cukup baik dalam menyembuhkan keputihan.
Rebusan Daun Sirih
Apabila Anda memperhatikan maka banyak jenis cairan pencuci vagina yang terbuat dari daun sirih. Namun cairan yang telah dicampur dengan berbagai zat kimia bisa menimbulkan efek samping, sehingga cara alami yang disarankan.
Konsumsi air rebusan daun sirih yang dibuat dari daun sirih segar memberikan manfaat untuk membersihkan vagina, serta membantu untuk menjaga keseimbangan bakteri baik.
Untuk membuatnya, yaitu dengan cara merebus dua gelas air bersama beberapa lembar daun sirih, rebus hingga mendidih.
Lalu saring dan konsumsi airnya rebuasannya. Konsumsi ramuan ini sebanyak dua kali dalam sehari.
Bawang Putih Untuk Menghilangkan Bau Akibat Keputihan
Dilansir dari laman Liputan6.com, berbagi cara dilakukan untuk mengatasi masalah bau tak sedap akibat keputihan di area kewanitaan. Namun, dengan hanya memanfaatkan bawang putih di dapur, Anda bisa terbebas dari masalah ini.
Bawang putih memiliki banyak manfaat seperti menjaga kesehatan kulit, rambut, memerahkan bibir dan banyak lainnya. Bawang putih juga membantu untuk menghilangkan bau tidak enak akibat keputihan.
Bawang putih membantu mengatasi infeksi pada vagina secara alami. Sifat anti-jamurnya berfungsi penting dalam memberantas bakteri jahat di bagian sekitar vagina.
Konsumsilah bawang putih setiap harinya. Anda juga bisa menambahkan bawang putih untuk salad, pasta, atau hidangan makan siang Anda.
Untuk bagian luar, maka caranya dengan meletakkan bawang putih di area vagina selama 1 jam secara rutin, lakukan hingga masalah keputihan bisa teratasi.
Minum Jus Lemon dan Madu
Konsumsi jus lemon dan madu secara rutin memberikan manfaat secara alami untuk mengatasi masalah keputihan. Di dalam jus lemon maupun madu terkandung senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas.
Manfaat lainnya dari konsumsi jus lemon dan madu yaitu membantu memaksimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh, melawan masalah peradangan, menyeimbangkan jumlah bakteri baik di dalam vagina, dan menghancurkan bakteri jahat penyebab keputihan tidak normal.
Konsumsi Sayuran Hijau
Anda disarankan mengonsumsi sayuran hijau seperti bayam, kale, asparagus dan kubis, manfaatnya mampu membantu menyembuhkan masalah keputihan.
Di dalam sayuran hijau umumnya terkandung sejumlah senyawa berupa vitamin, zat besi, dan mineral lainnya, manfaatnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari serangan infeksi bakteri dan jamur.
Hal-hal lainnya yang penting diperhatikan:
Apabila masalah keputihan terus berlanjut, disarankan agar melakukan konsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
G. Proses Diagnosis keputihan
Pertama-tama dokter akan mencaritahu tentang riwayat kesehatan Anda, dan menanyakan gejala-gejala tertentu dari keputihan yang dialami. Anda akan ditanyakan tentang:
Setelah menanyakan berbagai hal secara detail, kemudian dokter ada kemungkinan melakukan pemeriksaan pada pasien, dengan cara mengambil sejumlah cairan keputihan, atau melakukan pemeriksaan pap smear, yang itu nantinya akan dicek menggunakan alat di laboratorium.
Ketika mengalami keputihan maka hal ini menyebabkan wanita mengeluarkan suatu bentuk lendir dari vaginanya.
Dimana lendir tersebut dihasilkan dari kelenjar dalam vagina dan leher rahim (serviks). Lendir tersebut keluar sembari membawa kotoran, bakteri dan sel-sel mati. Sehingga proses keputihan ini sebenarnya berguna untuk membuat kondisi vagina agar tetap bersih.
A. Ciri-ciri Keputihan
Banyaknya kadar lendir, warnanya, dan tingkat kekentalannya sangat dipengaruhi oleh kondisi siklus menstruasi. Misalnya, jumlah lendir bisa berpotensi lebih banyak ketika masa-masa subur seorang wanita.
Kondisi lendir yang normal, biasanya lendir memiliki warna bening hingga keputih-putihan, serta lendir tidak mengeluarkan bau. Kondisi keluarnya lendir yang normal juga tidak menyebabkan rasa gatal ataupun perih di bagian vagina.
Apabila Anda mengalami keputihan dengan bentuk gejala yang aneh atau terasa menyakitkan, maka perlu diwaspadai.
Kondisi keputihan tidak normal yang dialami seorang wanita, berpotensi memberikan indikasi adanya masalah atau penyakit tertentu.
Beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu kekentalan lendir yang tidak wajar, perubahan pada warna lendir, kadar lendir yang terlalu banyak, lendir mengeluarkan bau yang menyengat, rasa gatal dibagian vagina, rasa nyeri pada perut, dan terjadinya pendarahan diluar jadwal haid.
B. Jenis-jenis Keputihan yang Tidak Normal
Seringnya terjadinya masalah keputihan yang tidak normal karena serangan infeksi. Keadaan ini bisa berpotensi sebagai gejala adanya penyakit-penyakit tertentu. Berikut pemaparan tentang berbagai jenis keputihan yang tidak normal:
Keputihan dengan Lendir Berwarna Cokelat atau Mengandung Darah
Jenis keputihan biasanya terjadi karena masalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini tentunya tetap perlu diwaspadai, karena resiko terburuk dari kondisi ini adalah sebagai gejala penyakit kanker serviks atau rahim.
Keputihan dengan Lendir Berwarna Hijau, Kuning, atau Berbuih
Keputihan jenis ini umumnya terjadi karena trikomoniasis, yaitu sebuah penyakit menular seksual yang terjadi akibat serangan parasit Trichomonas vaginalis.
Kadar lendir yang muncul akibat serangan infeksi parasit Trichomonas vaginalis ini biasanya berjumlah banyak, selain itu lendir menimbulkan bau yang cenderung amis, dan muncul rasa perih ketika melakukan buang air kecil.
Penderita trikomoniasis umumnya mengalami beberapa masalah lainnya, yaitu pembengkakan dan gatal-gatal di sekitar vagina, serta mucul rasa nyeri ketika buang air kecil dan berhubungan intim. Jenis infeksi bisa diatasi dengan penggunaan obat antibiotik.
Keputihan Disertai Luka Melepuh di Sekitar Genital
Jenis keputihan yang bermasalah ini umumnya terjadi akibat penyakit herpes genital. Penyakit ini menimbulkan masalah berupa munculnya lepuhan yang terasa sakit di sekitar organ intim.
Untuk pengobatan dari masalah keputihan tidak normal akibat penyakit herpes genital, yaitu dengan cara menggunakan obat tablet antivirus.
Tidak jarang kekambuhan bisa kembali terjadi, hal itu karena kondisi virus yang masih bisa tetap berada di dalam tubuh walaupun gejala-gejala penyakit telah berhasil dihilangkan.
Oeh karena itu, bagi Anda yang pernah mengidap penyakit seperti herpes genital, maka perlu selalu diperhatikan walaupun telah sembuh.
Pada sebuah artikel berjudul �Pengertian Herpes Genital (Herpes Simplex)�, menyebutkan bahwa penyakit herpes genital termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS), yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit herpes genital diketahui dari kemunculannya yang berupa luka melepuh, dengan warna yang cenderung kemerahan, serta menimbulkan rasa sakit dibagian sekitar kelamin. Kondisi luka akibat penyakit ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.
Belum ditemukan adanya obat yang dapat bermafaat untuk menyembuhkan infeksi HSV. Obat-obatan antivirus yang umumnya digunakan, fungsinya hanya sekedar untuk meredam gejala-gejala yang terjadi akibat infeksi virus penyakit ini.
Jenis obat-obatan yang umumnya digunakan untuk melawan penyakit herpes ini yaitu asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir.
Keputihan Disertai Rasa Nyeri atau Pendarahan
Ini jenis keputihan tidak normal yang bisa membahayakan. Ingatlah beberapa gejalanya, yaitu:
- Timbulnya rasa nyeri pada tulang panggul.
- Muncul rasa nyeri ketika buang air kecil.
- Timbul pendarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi.
- Timbul pendarahan setelah melakukan hubungan seks yang menyertai keputihan.
Hati-hati terhadap ciri-ciri atau gejala yang disebutkan itu, karena gejala-gejala tesebut bisa mengindikasikan tubuh terkena penyakit gonore atau chlamydia (klamidia).
Itu merupakan jenis penyakit menular seksual yang menginfeksi organ reproduksi wanita, yang memberikan dampak berbahaya. Dengan begitu, permasalahan serius seperti itu perlu campur tangan dokter, guna memperoleh penaganan yang tepat dan memadai.
Keputihan dengan Lendir Kental, Berwarna Putih, dan Disertai Rasa Gatal
Jenis keputihan yang tidak normal ini terjadi akibat serangan infeksi jamur pada bagian vagina. Bentuk dari jenis keputihan tidak normal ini yaitu lendir berbentuk kental, tanpa bau, dan warnanya putih seperti susu kental.
Beberapa bentuk gejala lainnya yaitu timbulnya rasa gatal dan perih pada bagian sekitar vagina. Jenis infeksi ini tidak menular ketika melakukan hubungan seks. Pengobatannya dengan menggunakan jenis obat antijamur, jenis obat ini dijual bebas di apotek.
Keputihan dengan Lendir Encer Berwarna Putih / Abu-Abu, dan Berbau Amis
Terjadinya ketidak-seimbangan pada jumlah bakteri normal dibagian vagina bisa mengakibatkan masalah, berupa vaginosis bakterialis.
Gejala dari jenis keputihan ini yaitu timbulnya lendir keputihan yang berbau amis, teksturnya encer, dan warnanya putih ataupun abu-abu. Jenis keputihan ini tidak menimbulkan rasa gatal maupun peradangan.
Jenis infeksi bakteri ini tidak bersifat menular melalui hubungan intim. Untuk pengobatannya dengan menggunakan jenis obat antibiotik.
Keputihan yang tidak normal umumnya akan berwarna kuning atau hijau, teksturnya sangat kental, dan baunya tidak enak, yang terjadi akibat infeksi dan jamur
Adapun rasa gatal pada vagina bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu karena serangan infeksi, gejala menopause, dan mengalami iritasi akibat zat tertentu (seperti sabun pembersih vagina).
Selain itu yang cukup serius, timbulnya rasa gatal juga dapat menjadi tanda bahwa terjadinya penyakit menular seksual.
Ingat, saat rasa gatal yang yang dialami terasa berat dan muncul sensasi rasa panas, maka hendaknya melakukan pemeriksaan ke dokter.
Adapun rasa gatal pada vagina bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu karena serangan infeksi, gejala menopause, dan mengalami iritasi akibat zat tertentu (seperti sabun pembersih vagina).
Selain itu yang cukup serius, timbulnya rasa gatal juga dapat menjadi tanda bahwa terjadinya penyakit menular seksual.
Ingat, saat rasa gatal yang yang dialami terasa berat dan muncul sensasi rasa panas, maka hendaknya melakukan pemeriksaan ke dokter.
loading...
C. Pengobatan Keputihan
Bentuk pengobatan masalah keputihan yang tidak normal sangat berdasarkan dari faktor yang memicunya, bisa itu karena serangan bakteri maupun jamur.
Sehingga disinilah Anda perlu berhati-hati, jangan sampai salah dalam memilih obat yang tidak sesuai dengan faktor pemicu penyakit, karena dampaknya bisa mengakibatkan masalah keputihan semakin bertambah parah.
Contohnya, jika seseorang mengalami masalah keputihan akibat serangan jamur, maka untuk pengobatannya adalah dengan mengonsumsi jenis obat antijamur atau antiseptik kewanitaan.
Demikian juga, apabila masalah keputihan yang tidak normal adalah akibat serangan bakteri, maka pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengambil antibiotik ataupun antiseptik kewanitaan.
Untuk bentuk pengobatan juga bermacam-macam, seperti menggunakan (meminum) pil, salep, hingga cairan yang dioleskan.
Pada larutan antiseptik kewanitaan, di dalamnya terkandung povidone-iodine yang bersifat membunuh bakteri dan membunuh jamur.
Dengan fungsinya tersebut, penggunaan antiseptik kewanitaan menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah keputihan yang tidak normal.
Antiseptik kewanitaan ini bisa berfungsi untuk pengobatan keputihan yang terjadi akibat serangan jamur dan bakteri. Diantaranya seperti jamur Candida albicans, protozoa trichomonas vaginalis dan bakteri gardnerella vaginalis.
D. Berbagai Penyebab Keputihan Tidak Normal yang Penting Anda Ketahui
1. Infeksi Bacterial Vaginosis
Bacterial vaginosis merupakan infeksi di vagina karena kondisi bakteri anaerob yang tidak seimbang. Dimana pada vagina terdapat dua jenis bakteri, yatu bakteri baik (lactobacilli) dan bakteri jahat (anaerob).
Saat kondisi bacterial vaginosis, maka menyebabkan jumlah bakteri anaerob meningkat dengan pesat. Yang dampaknya mengakbiatkan keputihan menjadi berbau menyengat (amis)dan teksturnya kental.
Mereka para wanita yang terkena resiko tinggi masalah bacterial vaginosis ini, yaitu mereka yang suka melakukan aktivitas seks oral, serta tidak setia (berganti-ganti pasangan).
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur menyebabkan keputihan akan berwarna cenderung seperti keju yang lembut. Dampak lainnya yaitu menyebabkan munculnya rasa gatal dan rasa panas. Jamur yang berkembang jumlahnya secara tidak terkendali bisa mengakibatkan timbulnya masalah keputihan yang tidak normal ini.
Hal-hal yang memicu terjadinya infeksi jamur ini yaitu karena penggunaan alat kontrasepsi, mengalami diabetes, dan sering stres.
3. Trichomoniasis
Infeksi trikomoniasis terjadi akibat serangan protozoa (organisme bersel tunggal), dampaknya mengakbiatkan masalah keputihan yang berbau menyengat, serta berwarna kuning atau hijau.
Dampak lainnya yaitu bisa menyebabkan peradangan dan gatal-gatal. Terjadinya masalah ini pada seseorang karena adanya penularan infeksi, yang berasal dari kontak seksual, dan penggunaan satu handuk untuk dua orang atau lebih.
4. Gonore dan Klamidia
Gonore dan klamidia merupakan penyakit menular seksual, yang mengakibatkan keputihan menjadi berwarna kuning atau kehijau-hijauan, serta teksturnya kental. Penanganan masalah ini perlu untuk berkonsultasi kepada dokter.
5. Penyakit Radang Panggul
Ini merupakan jenis infeksi yang ditularkan melalui aktivitas hubungan seksual. Penularan bakteri yang menyebar di dalam vagina hingga ke bagian organ reproduksi. Dampak dari jenis infeksi ini mengakibatkan masalah keputihan yang tidak normal, dengan mengeluarkan bau yang busuk.
6. Human Papillomavirus (HPV) atau Kanker Serviks
Terjadinya masalah ini akibat serangan infeksi, penyebarannya umumnya melalui kontak seksual, yang bahayanya bisa mengakibatkan kanker rahim.
Dampaknya menyebabkan keputihan tidak normal yang mengelurkan bau menyengat dan warnanya cenderung cokelat, bahkan dalam suatu kondisi bisa memunculkan pendarahan.
E. Beberapa Faktor yang Memicu Vagina Gatal:
1. Penyakit kulit
Penyakit kulit seperti eksim, psoriasis dan beberapa lainnya bisa mengakibatkan munculnya masalah gatal dan juga kemerahan di bagian genital. Eksim adalah ruam yang biasanya terjadi akibat alergi dan asma.
Terjadinya ruam menimbulkan rasa gatal, serta warna kulit menjadi kemerahan dan juga bisa bersisik.
Yang penting diperhatikan, bahwa masalah kulit seperti ini ternyata berpotensi menyebar hingga ke vagina. Sehingga perlu berhati-hati, demikian juga dengan penyakit kulit lainnya seperti psoriasis dan lainnya.
2. Iritasi
Iritasi ini bisa memicu vagina menjadi gatal. Terjadinya iritasi biasanya karena bahan-bahan produk yang dibeli, seperti produk kecantikan, detergen, sabun, spray area kewanitaan, pelembut baju, kertas toilet wangi dan lainnya
3. Stres
Kodisi jiwa yang tidak tenang, banyak pikiran dan stres, bisa berdampak buruk pada kondisi fisik, seperti memicu timbulnya iritasi dan rasa gatal pada vagina.
Hal itu karena saat seseorang mengalami stres, maka kondisi ini bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi melemah. Kondisi imun tubuh yang lemah bisa mengakibatkan tubuh sangat rentan terkena serangan infeksi yang memicu rasa gatal.
4. Menopause
Para wanita yang dalam masa menopause mengalami peningkatan resiko berupa rasa gatal pada vagina. Terjadinya rasa gatal karena kondisi kadar estrogen yang menurun, kemudian masalah ini membuat penipisan mukosa, sehingga vagina menjadi kering.
Kekeringan pada vagina bisa mengakibatkan timbulnya rasa gatal dan iritasi, sehingga perlu perawatan untuk menyikapi masalah ini,
Anda harus mengunjungi dokter apabila rasa gatal terjadi selama satu minggu atau lebih. Terutama jika terjadi bisul, lecet pada vulva, susah buang air kecil, dan nyeri hingga bengkak pada bagian genital.
Penting untuk menjaga kebersihan dan mencuci vagina secara teratur, gunakan air hangat untuk mencucinya. Selain itu, hindari penggunaan sabun wangi spray kewanitaan dan mandi busa.
Anda juga perlu memiliki menggunakan celana dalam dari bahan katun yang longgar, hindari penggunaan pakaian yang ketat. Gantilah segara pakaian dalam lembab basah setelah berolahraga.
Untuk menghindari masalah keputihan maka rutinlah dalam membersihkan bagian luar organ intim kewanitaan, hal ini penting dilakukan khususnya ketika mengalami menstruasi dan setelah melakukan hubungan intim.
Adapun untuk cara membersihkannya, maka dilakukan dengan memulai membesihkan dari arah depan ke belakang, jangan sebaliknya karena bisa menyebabkan resiko masuknya bakteri ke dalam vagina.
Hal lainnya yang penting diketahui, yaitu kenakan pakaian dalam dengan bahan yang bisa membuat Anda nyaman, selain itu bahannya tidak lembap dan lengket. Selain itu, hindari memasukan benda asing ke dalam vagina, perlu adanya izin dari dokter agar mencegah hal yang tidak diinginkan.
Khusus untuk para wanita yang mengalami masalah keputihan yang terjadi berulang-ulang, untuk menanggulanginya yaitu dengan mengambil antiseptik kewanitaan yang di dalamnya terdapat kandungan povidone-iodine, kosumsi dua kali dalam sehari, selama lima hari berturut�turut.
Dari beberapa penelitian, manfaat kandungan zat povidone-iodine ini bisa mengatasi iritasi atau radang, gatal-gatal, bau tidak sedap pada vagina, dan mempertahankan kadar bakteri baik di vagina.
Adapun jika menggunakan produk pembersih kewanitaan yang biasa digunakan sehari-hari tidak bisa untuk mengatasi masalah keputihan.
Produk pembersih kewanitaan biasa tidak mampu untuk mengatasi masalah bau tak sedap, infeksi, iritasi dan gatal di area kewanitaan.
Hindari Douching
Dimana vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri maka tidak perlu membersihkan bagian dalamnya.
Douching atau obat-obatan pembersih vagina, penggunaannya justru merusak keseimbangan bakteri baik, yang akibatnya bisa memicu perkembangan jamur yang banyak dan memicu infeksi jamur.
Hindari Mengkonsumsi Makanan Berminyak
Makanan berminyak secara umum banyak mengandung lemak, yang dampaknya membuat keputihan semakin parah.
Mengonsumsi makanan berminyak mengakibatkan perubahan kadar hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang, serta menghambat metabolisme tubuh. Oleh karena itu, ketika mengalami keputihan maka hindari makanan berminyak.
Batasi Konsumsi Makanan yang Membuat Suhu Badan Meningkat
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan suhu badan, maka hal ini bisa berdampak buruk bagi keputihan. Anda perlu membatasi makanan peningkat suhu badan seperti nanas, terong, ikan laut, daging ayam dan daging sapi.
Beberapa contoh makanan tersebut bisa membuat suhu tubuh menjadi lebih panas, yang dampakya juga mengakibatkan gangguan pada sistem keseimbangan pH di dalam vagina.
Minum Banyak Air Putih
Minum air putih sangat penting untuk membantu proses pembuangan semua racun berbahaya dari dalam tubuh secara maksimal, serta membuat metabolisme tubuh bisa berjalan dengan baik.
Minum air putih juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan pH yang alami pada bagian vagina, serta membantu mengatasi masalah penumpukan bakteri atau virus yang menyerang organ reproduksi.
Konsumsi Jahe
Jahe mempunyai khasiat yang luar biasa, rimpang jahe memiliki kandungan senyawa alami yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas, serta melawan infeksi virus dan bakteri. Konsumsi jahe mampu mengatasi bakteri jahat yang berkembang di bagian vagina.
Untuk memanfaatkannya, maka rebus air sebanyak satu gelas air minum bersama satu ruas kecil jahe segar. Setelah mendidih, lalu angkat dan saring.
Kemudian tinggal diminum, minumlah selagi hangat karena khasiatnya sangat banyak. Agar bisa lebih nikmat, maka Anda dapat mencampurkan dengan gula batu atau madu.
Konsumsi Yogurt
Yogurt merupakan sumber probiotik alami. Kandungan bakteri baiknya berfungsi untuk melawan pertumbuhan bakteri jahat, sehingga dengan manfaatnya ini maka konsumsi yogurt bisa membantu mengatasi masalah keputihan tidak normal akibat serangan bakteri jahat.
Konsumsi yogurt juga bermanfaat melawan infeksi jamur, dimana serangan infeksi jamur cukup sering terjadi pada vagina. Konsumsi yogurt cukup baik dalam menyembuhkan keputihan.
Rebusan Daun Sirih
Apabila Anda memperhatikan maka banyak jenis cairan pencuci vagina yang terbuat dari daun sirih. Namun cairan yang telah dicampur dengan berbagai zat kimia bisa menimbulkan efek samping, sehingga cara alami yang disarankan.
Konsumsi air rebusan daun sirih yang dibuat dari daun sirih segar memberikan manfaat untuk membersihkan vagina, serta membantu untuk menjaga keseimbangan bakteri baik.
Untuk membuatnya, yaitu dengan cara merebus dua gelas air bersama beberapa lembar daun sirih, rebus hingga mendidih.
Lalu saring dan konsumsi airnya rebuasannya. Konsumsi ramuan ini sebanyak dua kali dalam sehari.
Bawang Putih Untuk Menghilangkan Bau Akibat Keputihan
Dilansir dari laman Liputan6.com, berbagi cara dilakukan untuk mengatasi masalah bau tak sedap akibat keputihan di area kewanitaan. Namun, dengan hanya memanfaatkan bawang putih di dapur, Anda bisa terbebas dari masalah ini.
Bawang putih memiliki banyak manfaat seperti menjaga kesehatan kulit, rambut, memerahkan bibir dan banyak lainnya. Bawang putih juga membantu untuk menghilangkan bau tidak enak akibat keputihan.
Bawang putih membantu mengatasi infeksi pada vagina secara alami. Sifat anti-jamurnya berfungsi penting dalam memberantas bakteri jahat di bagian sekitar vagina.
Konsumsilah bawang putih setiap harinya. Anda juga bisa menambahkan bawang putih untuk salad, pasta, atau hidangan makan siang Anda.
Untuk bagian luar, maka caranya dengan meletakkan bawang putih di area vagina selama 1 jam secara rutin, lakukan hingga masalah keputihan bisa teratasi.
Minum Jus Lemon dan Madu
Konsumsi jus lemon dan madu secara rutin memberikan manfaat secara alami untuk mengatasi masalah keputihan. Di dalam jus lemon maupun madu terkandung senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas.
Manfaat lainnya dari konsumsi jus lemon dan madu yaitu membantu memaksimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh, melawan masalah peradangan, menyeimbangkan jumlah bakteri baik di dalam vagina, dan menghancurkan bakteri jahat penyebab keputihan tidak normal.
Konsumsi Sayuran Hijau
Anda disarankan mengonsumsi sayuran hijau seperti bayam, kale, asparagus dan kubis, manfaatnya mampu membantu menyembuhkan masalah keputihan.
Di dalam sayuran hijau umumnya terkandung sejumlah senyawa berupa vitamin, zat besi, dan mineral lainnya, manfaatnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari serangan infeksi bakteri dan jamur.
- Hindari penggunaan produk bedak / bubuk pengharum dan pengering vagina. Bedak sangat kecil dan halus, sehingga membuatnya mudah terselip yang nantinya sulit dibersihkan. Kondisi ini bisa �mengundang� munculnya jamur di vagina.
- Pastikan agar Anda selalu mengenakan pakaian dalam yang kering. Kalau basah maka segera diganti. Oleh karena itu, jangan lupa agar membawa pakaian dalam cadangan untuk berjaga-jaga.
- Pakailah celana luar yang memiliki pori-pori cukup, hindari memakai celana luar yang ketat karena mengakibatkan gangguan sirkluasi di daerah kewanitaan.
- Disarankan memakai celana dalam dari bahan katun, hal itu disebabkan bahan katun bisa menyerap keringat dengan sangat baik.
- Ketika dalam masa-masa menstruasi, sering-seringlah untuk rajin mengganti pembalut
- Penggunaan panty liner hendaknya ketika dirasa perlu saja, hindari penggunaannya yang sering dan lama.
- Untuk menghindari stress yang bisa memicu gatal pada vagina, maka gunakan cuti kerja milik anda untuk berlibur, sehingga nantinya Anda bisa menenangkan pikiran dan bisa lebih rileks.
- Kurangi frekuensi melakukan pekerjaan yang banyak mengeluarkan keringat. Ketika keringat, maka Anda setelah itu perlu mandi untuk membersihkan tubuh, terutama di bagian kemaluan.
- Hindari menggaruk organ intim saat gatal karena bisa memperparah kondisi.
- Saat gatal, tidak perlu menggunakan air panas untuk mengatasi karena bisa menyebabkan bagian sekitar organ intim bertambah merah.
- Menggunakan produk pembersih area kewanitaan instan tidak selamanya baik, apalagi di dalamnya terkandung zat berbahan kimia yang dapat merusak perkembangan bakteri baik. Sehingga, Anda bisa dengan membilas menggunakan air bersih saja, lalu keringkan dengan tisu atau handuk bersih.
- Gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur bisa dicegah atau ditanggulangi dengan berendam air panas (hangat), serta gunakanlah produk yang mengandung balt salt.
- Rajinlah mengganti pembalut. Dimana banyak wanita menganggap pembalut yang tidak terlalu banyak darah haid masih aman untuk digunakan, padahal hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya iritasi.
- Hindari Menggunakan bedak pada bagian sekitar organ intim. Penggunaan bedak ini biasanya untuk menyamarkan bau. Tidak sedikit wanita menggunakan produk bedak pewangi untuk menyamarkan bau. Namun, sering menggunakan bedak pewangi ini bisa memicu berkembangnya bakteri jahat.
- Batasi konsumsi mentimun, hal itu karena mentimun memiliki kandungan zat yang bisa meningkatkan produksi keputihan. Terlalu sering mengkonsumsinya dapat memicu gatal di organ kewanitaan.
- Konsumsi buah pisang bermanfaat untuk mengurangi keputihan secara alami. Kandungan di dalam pisang bermanfaat untuk mengatasi gangguan reproduksi. Hal ini seperti yang dijelaskan di laman Vemale.com
Apabila masalah keputihan terus berlanjut, disarankan agar melakukan konsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
G. Proses Diagnosis keputihan
Pertama-tama dokter akan mencaritahu tentang riwayat kesehatan Anda, dan menanyakan gejala-gejala tertentu dari keputihan yang dialami. Anda akan ditanyakan tentang:
- Riwayat hubungan seksual.
- Waktu munculnya keputihan.
- Apakah ciri-ciri bau dan warna dari keputihan yang dialami.
- Apakah muncul rasa gatal dan nyeri.
- Apakah muncul rasa sensasi seperti terbakar.
Setelah menanyakan berbagai hal secara detail, kemudian dokter ada kemungkinan melakukan pemeriksaan pada pasien, dengan cara mengambil sejumlah cairan keputihan, atau melakukan pemeriksaan pap smear, yang itu nantinya akan dicek menggunakan alat di laboratorium.
EmoticonEmoticon